Peran Ummahātul Mukminῑn dalam Tahammul Al-Hadῑs Wa Adāuhu

Blog Single

Ketinggian kedudukan ummahãtul mukminÄ«n mereka peroleh karena kedekatan mereka dengan Rasulullah. Dengan kata lain, mereka mempunyai kesempatan  lebih  banyak  untuk   mengenal  Rasulullah  dan  meneladani beliau serta mereka mendapatkan  bimbingan  langsung serta khusus  dari Rasulullah.Ummhatul Mukminin mempunyai andil dan peran penting dalam mentransmisikan hadis melebihi para shahabat yang lain selain Abu Hurairah. Terlebih  Sayyidah Aisyah yang dinobatkan  sebagai perawi  terbanyak  di kalangan perempuan, tentu saja mempunyai peran yang lebih dibanding istri- istri Nabi yang lain. Hal ini dipengaruhi oleh fator internal, yaitu secara pribadi beliau memang mempunyai keunggulan terkait daya intelektualitasnya; dan faktor eksternal yaitu beliau adalah istri Nabi yang paling dicintai oleh Nabi sehingga intensitas kebersamaannya dengan Nabi paling tinggi dibanding istr-istri  yang lain, oleh karenanya  peluang beliau untuk  mengakses dan merekam sunah-sunah Nabi baik yang berupa perkataan, haliyah perbuatan, dan taqrir Nabi dalam berbagai hal tentu saja lebih banyak. Lembaran sejarah Islam menginformasikan bahwa pada masa permulaan Islam, banyak wanita muslimah yang ilmunya banyak dimanfaatkan  oleh kaum muslimin. Ibnu Sa’ad memaparkan kepada kita tentang tujuh ratus wanita yang meriwayatkan hadis dari Rasulullah atau dari para sahabat. Kitab al-Ishabah fi Tamyiz ash- Shahabah karya Ibnu Hajar sebagaimana dinukil oleh Aba Firdaus al-Halwani (1996 :  233), bahwa terdapat  riwayat seribu lima ratus  empat puluh  tiga wanita perawi hadis yang diakui keilmuan dan kejujurannya oleh Rasulullah. Dalam tradisi al-tah}ammul wa adā’ al-hadis, dikenal ada beberaapa cara, yaitu : 1) al-simā’; 2) al-ikhbār; 3) al-kitābah; 4) al-was}iyyah; 5) al-wijādah; dan sebagainya.

Share this Post1: